Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menegaskan, tidak akan mengizinkan siswa kembali ke sekolah hingga vaksin Corona Virus Desease 2019 atau COVID-19 ditemukan. Rodrigo Duterte bahkan tidak peduli, meski ada beberapa negara yang telah memperbolehkan kegiatan belajar mengajar.
Mengutip Channel NewsAsia, Selasa (26/05/2020) siswa-siswi kabarnya akan kembali ke sekolah pada Akhir Agustus, setelah sebelumnya lebih dari 25 juta siswa sekolah dasar hingga menengah diliburkan pada Maret. Hal ini terjadi saat awal terjadinya penularan COVID-19 di Filipina.
Pada pidato Duterte Senin malam, dia menyatakan risikonya terlalu besar, meski dengan kembali berjalan akan menolong aktivitas belajar mengajar.
“Kecuali saya yakin mereka benar-benar aman. Buat saya, vaksin dulu. Kalau vaksinnya sudah ada, maka tidak apa-apa,” tambahnya.
Hingga saat ini, para ilmuwan terus berupaya mengembangkan vaksin, namun belum jelas bagaimana hasilnya hingga akhirnya bisa didistribusikan dalam skala besar.
Biasanya tahun ajaran di Filipina akan berlangsung pada Juni hingga April. Namun karena adanya pandemi, otoritas setempat akhirnya menghentikan kegiatan belajar mengajar.
Guna mengurangi kepadatan kelas, Kementerian Pendidikan telah melakukan langkah-langkah pembelajaran jarak jauh, termasuk kelas online, yang akan digunakan untuk tahun ajaran yang akan datang. Sayangnya, jutaan orang hidup di bawah garis kemiskinan di Filipina dan tidak memiliki akses ke komputer di rumah. Inilah yang akan menjadi kunci bagi kelangsungan kelas online.